Dongeng dimulai dengan kemunculan seorang pria bernama Seith. Dalam memenuhi semua kebutuhan hidupnya, Seith bekerja di sebuah tempat penampungan anj*ng. Walaupun tidak begitu punya banyak teman, ternyata Seith gemar banget ngobrol. Walaupun itu ngobrol dengan Anj*ng.
Pulang kerja, Seith naik bus seperti biasanya. Tapi kali ini
mungkin adalah hari keberuntungannya. Dari tempat duduknya di belakang, dia
melihat seorang wanita cantik. Dan saat dia melihatnya lebih lanjut, ternyata
wanita menawan itu adalah mantan teman sekolah Seith yang bernama Holly.
Tentu saja sebagai pria, Seith dengan gagah berani mendekati
dan memancing obrolan. Dari cara menjawabnya, kelihatan banget kalau si Holly sebenarnya
risih banget. Dan karena memang sudah sampai tujuan, akhirnya Holly pun segera
turun tanpa banyak berbicara lagi.
Namun, sebagai pejuang cinta yang memproklamirkan menjadi bucin,
begitu sampai di rumah, dia langsung mencari informasi tentang Holly di
internet. Dia pun berusaha keras untuk mengorek informasi tentang targetnya itu.
Waktu terus bergulir. Di pagi hari, sesampainya di tempat
kerja, Seith mencoba untuk meminta saran kepada Nate, teman sekerjanya. Seith
minta tips untuk mendaki seorang wanita. Mungkin karena kasihan, Nate menyarankan
agar Seith lebih percaya diri, lucu, dan bisa membuat wanita itu tertawa. Setidaknya,
Nate mencoba memberikan saran yang bagus untuk Seith.
Perbincangan merekapun usai ketika ibu bos memanggil Seith. Lalu
sedikit drama menyedihkan terjadi. Anj*ng kesayangan Seith, harus disuntik
mati. Sedih sih, sebenarnya sebelum eksekusi, dokter sudah memberi pilihan
untuk Seith, mengadopsinya dan tetap hidup, atau pasrah membiarkannya mati.
Namun apalah daya seorang manusia biasa dengan gaji pas-pasan, Seith tak kuasa
untuk merawat anj*ng itu. Akhirnya anj*ng itu pun mati.
Sepulang kerja, Seith semakin terobsesi mencari info tentang
Holly. Saking terobsesinya, Seith mencatat semua hal penting soal Holly. Nah,
dari sini dia akhirnya tahu di mana Holly tinggal, kerja di mana, kesukaannya
apa, dan siapa temannya.
Misi pertama, Seith mendatangi tempat kerja Holly. Holly
bekerja sebagai pelayan di salah satu restoran. Di sini Seith sangat tertegun
melihat penampilan Holly yang membuat iri wanita lain. Dan karena sudah
pemanasan sebelum berangkat, Seith merasa percaya diri untuk mengobrol dengan Holly.
Akhirnya, kali ini Seith masih tetap dicueki.
Waktunya pulang kerja, di dalam bus, seperti biasa Holly
menyempatkan untuk mengisi buku hariannya. Begitu sampai di dekat rumah, Holly mulai
berjalan menuju rumahnya. Namun, dia merasa bahwa suasana sedikit mencurigakan di
sekitarnya. Holly merasa seperti ada yang mengikutinya dari belakang. Dengan
sangat berhati-hati, dia melihat sekelilingnya untuk memastikan, lalu segera
masuk. Tak disangka, ternyata memang ada yang mengikutinya. Dan orang itu
adalah Seith.
Lanjut di dalam rumah. Ternyata Holly tidak sendirian. Dia
tinggal bersama temannya yang bernama Claire. Saat di tengah obrolan bersama Claire,
tiba-tiba ponsel Holly berdering yang membuat obrolan mereka terhenti. Ternyata,
diketahui kalau yang menelepon adalah Eric, mantan pacar Holly. Dan yang jelas,
saat itu Holly menghabiskan malam dengan minum bersama Claire.
Di pagi harinya, saat bekerja, hati Holly sedikit bersemangat
karena ada yang mengirim seikat bunga mawar merah untuknya. Dia menduga bunga
itu dari Eric mantan pacarnya, yang semalam sempat meneleponnya.
Dan akhirnya, sepulang kerja dia memutuskan untuk menemui
Eric yang bekerja di sebuah bar untuk memastikan bahwa yang mengirim bunga itu
memang dia. Namun, ternyata bukan. Hal ini tentu membuat Holly jadi bimbang. Melihat
ada kesempatan di depan matanya, Eric pun mencoba mengajak Holly untuk balikan.
Namun Holly menolaknya.
Ternyata Seith mengikuti Holly datang ke tempat Eric. Begitu
melihat kalau suasana si malaikat cantik sedang gundah, Seith memutuskan untuk
mendekatinya. Dia berharap bisa mendapatkan simpati dari Holly.