Seith yang panik, semakin terpengaruh hasutan mental Holly. Lalu serangan demi serangan dia luncurkan terhadap Nate. Sempat gagal, namun Holly pun membantu Seith untuk menjatuhkan Nate. Lalu seperti terhipnotis perkataan Holly, Seith menghantamkan bata ke kepala Nate berkali-kali atas bimbingan Holly.
Seith yang belum pernah memb*nuh sebelumnya, merasa sangat bersalah dan mengucapkan maaf berkali kali kepada Nate yang sudah tergeletak tak bernyawa. Sangat berbeda dengan ekspresi Holly yang tersenyum puas.
Masalah belum usai, Seith masih bingung tubuh Nate harus diapakan.
Dengan santainya, Holly menyarankan agar tubuh Nate dia hilangkan jejaknya,
cara mudahnya adalah dengan memotongnya menjadi kecil-kecil. Terpaksa, Seith
pun melaksanakan saran itu.
Bagai penjual daging, Seith memotong sedikit demi sedikit. Dia
pun sempat menyisihkan sebagian daging itu untuk diberi makan ke anjing-anjing
yang dirawatnya.
Beberapa hari berikutnya, Holly bertindak semakin mendominasi.
Dia terus menerus memojokkan Seith bahwa sebenarnya Seith sama seperti dia.
Walaupun terjadi perdebatan, Seith tetap bertahan dengan argumennya, bahwa dia
ingin menyelamatkan Holly, dan ingin Holly untuk menghilangkan sifat kejamnya
itu.
Entah ada angin apa, terjadilah hal yang asik. Mungkin
karena sudah cukup lama tidak melakukan enak-enak, Holly mencoba untuk menggoda
Seith melakukan hal yang menyenangkan. Namun karena tidak mau cintanya kotor, Seith
menolak dan membuat Holly merajuk.
Karena tak tahan, Seith pun keluar dan mendadak terkejut
melihat ada seorang detektif di kantornya. Siapa sangka, kabar menghilangnya
Nate membuat bos memanggil seorang detektif untuk menyelidiki kasus itu.
Seith pun tak luput dari interogasi detektif. Dengan cara
interogasinya, sang detektif pun sedikit mencurigai Seith. Namun karena tak ada
bukti yang kuat, Seith pun bebas pergi.
Hari demi hari berlalu dengan Holly yang hanya diam dan tak
mau berbicara sama sekali dengan Seith, bahkan tak menyentuh makanannya sekalipun.
Hati Seith sangat pilu melihat kekasih hatinya tak mau makan.
Kemudian dia pun mencoba membujuknya hingga akhirnya Holly
pun mau. Asalkan Seith bisa membuktikan cintanya kepada Holly, dengan memotong
jarinya. Seith berpikir bahwa itu aneh dan menolaknya. Dia pun keluar namun dia
benar-benar memikirkan permintaan Holly. Seith berpikir, apa ini saatnya dia
berkorban untuk membuktikan cintanya. Setelah menguatkan dirinya, diapun
kembali menemui Holly dan benar-benar memotong jarinya di depan mata Holly.
Menahan rasa sakit, Seith meninggalkan pisaunya tergeletak.
Melihat peluang, Holly mengambil pisau itu dan mengancam Seith bahwa dia akan
bu*uh diri jika dia tidak membebaskannya.
Seith yang benar-benar cinta pada Holly, dengan berat
menuruti keinginannya itu. Setelah bebas, Seith pun mendapat ciuman hangat dari
pujaan hatinya itu, hingga tiba-tiba, Holly menorehkan pisau ke leher Seith.
Waktupun berlalu, sungguh tak disangka, ternyata Holly
memutuskan untuk menikah dengan Eric dan hidup bersama. Kemudian, lagi-lagi Eric
ketahuan selingkuh saat Holly membaca pesan singkat di ponsel Eric.
Namun anehnya, kali ini Holly malah memberikan ciuman kepada
eric. Sesaat kemudian, Holly sudah keluar dengan memakai baju yang sangat
menawan menuju ke sebuah gedung tua. Tak disangka, sebenarnya Seith masih hidup
dan terkurung di dalam kandang buatannya sendiri dengan bekas luka yang sangat
mengerikan.
Ternyata Holly selama ini selalu menjaga Seith, dan selalu
menceritakan kisah hidupnya sehari-hari kepada Seith. Diapun menyatakan bahwa
sekarang dia sudah berubah. Karena setiap kali dia ingin memb*nuh seseorang,
dia akan mencoba mengingat Seith. Orang yang benar-benar mencintainya dan rela
melakukan segalanya demi dia. Sehingga bisa membuat Holly mampu menahan
amarahnya itu.
Film yang cukup menghibur, sih. Walaupun endingnya
harus terus menerus menjalani hidup di dalam kandang, setidaknya sang pria
sudah menemukan cinta sejatinya.