Seiring berjalannya waktu, Seith mulai mengajak Holly untuk
berbincang-bincang. Holly selalu memohon agar dia dibebaskan, namun Seith masih
tetap menolaknya, dengan alasan demi kebaikan Holly sendiri dan karena Seith
sangat mencintainya. Mendengar jawaban Seith, tentu saja Holly marah sekaligus sedih.
Namun, tiba-tiba ada hal yang benar-benar janggal terjadi. Tanpa
diundang, teman Holly, Claire, mendadak muncul di tempat dimana Holly disekap.
Dan yang sangat aneh adalah, Claire ada di situ hanya untuk menemani Holly mengobrol.
Beberapa waktu kemudian, Seith tidak tahan untuk membongkar
semua alasan mengapa sampai dia harus menahan Holly di dalam kandang bawah
tanah. Semua ternyata berawal dari buku harian Holly yang telah ditemukan dan
dibaca oleh Seith. Dari catatan itu, dia tau siapa Holly sebenernya. Itulah
alasan kenapa Seith selalu mengikuti Holly kemanapun.
Sungguh di luar dugaan, Holly yang terlihat sebagai malaikat
cantik itu sebenarnya adalah malaikat pencabut nyawa. Jadi, detailnya begini.
Seperti yang udah kita duga, Claire yang muncul selama ini mulai dari yang menemani
Holly di rumah, menemaninya minum, bahkan sampai yang menemani ngobrol di dalam
ruang bawah tanah, sesungguhnya adalah imajinasi Holly saja.
Kabar buruknya adalah Claire sebenarnya sudah meninggal oleh
tangan Holly sendiri. Alasannya sedikit bisa dimengerti, Claire ketahuan selingkuh
dengan sama Erik yang saat itu masih menjadi tunangan Holly. Otomatis, Holly
yang sudah kacau, berpikiran gelap dan memutuskan untuk menabrakkan mobilnya.
Tidak berhenti di situ, tahu bahwa mereka masih selamat, Holly
mencabut pecahan kaca yang menancap pada tubuhnya dan langsung menusukkan tepat
di mata kiri Claire. Oke, Claire pun tewas. Cerita Seith belum berakhir, dia
membongkar semua kejahatan Holly. Ternyata, dalam perjalanan acak saja, Holly
sudah menghabisi nyawa banyak pria tanpa berkedip. Bahkan sang tuna wisma yang
sempat Holly semprot sebelumnya, juga tak luput dari sasaran wanita cantik ini.
Setelah terbongkar, Holly pun mengakuinya dengan senyuman, seolah tindakannya
kepada para korban itu hanyalah kentut belaka.
Hari berikutnya, ketegangan masih nyata. Dalam kunjungannya
kali ini, hati Seith sedikit merasa pilu. Holly yang sudah jenuh berada dalam
sangkar, menggedor-gedorkan kepalanya ke jeruji dan mengancam Seith bahwa dia
akan bu*uh diri jika tidak segera dibebaskan. Seith sedikit panik melihat itu, namun
Seith kemudian memutuskan untuk pergi.
Seith pikirannya begitu kacau hingga bolos kerja 2 hari
berikutnya. Begitu dia masuk kerja kembali, dia langsung mendapat teguran dari
atasannya. Semakin kacau, dia memutuskan untuk menegaskan kepada Holly agar
tenang dan patuh. Holly yang menolak bekerja sama, mendapatkan hukuman dari Seith
dengan tidak mendapatkan makanan hari ini.
Namun, rasa cinta Seith terlalu dalam. Mendengar rayuan dan
wajah memelas Holly, hatinya pun luluh. Dia memutuskan untuk membeli makanan
ringan di instan box depan kantor tempat dia bekerja. Disinilah bencana
tambahan datang lagi.
Nate yang sudah terlalu curiga akan kelakuan aneh Seith selama
ini, ternyata sudah membuntutinya sejak lama. Diapun masuk ke dalam lorong dan
menemukan lokasi bawah tanah ini. Dan begitu masuk, dia pun terkejut ketika
melihat ada wanita cantik berada di dalam kandang. Dengan dorongan minta tolong
Holly, Nate pun segera bergegas untuk membebaskan Holly.
Di sisi lain, Seith yang sedang dalam perjalanan kembali,
menyadari bahwa ada yang membuka pintu lorong. Dia pun segera menuju ruang
bawah tanah. Dan benar saja, dia membeku beberapa saat.
Di sinilah kekuatan psikologi Holly terbukti. Bukannya
berteriak memberi tahu Nate bahwa Seith datang, dia malah memberi kode kepada Seith
untuk menyingkirkan Nate, sambil mencoba mengalihkan perhatian Nate.