Sayangnya, Holly malah marah kepada Seith karena merasa kehidupannya dimata-matai. Melihat sikap Holly yang mendadak beringas, Seith pun akhirnya memberitahu Holly kalau bunga mawar merah itu adalah kiriman darinya. Namun Holly yang dalam keadaan kalut, semakin marah dan mengadu kepada Eric. Alhasil, Eric yang memang sedang mencari perhatian Holly pun naik pitam, dan segera menuju Seith lalu menghajarnya.
Melihat Seith malah tertawa setelah menerima pukulan darinya,
Eric pun membuangnya ke luar bar dan memperingatkan agar tidak pernah kembali.
Namun, saat inilah Seith justru menemukan secercah harapan. Tanpa sengaja dia
melihat buku harian milik Holly yang terjatuh di lantai. Seith pun segera
menyimpannya.
Sesampainya di rumah, Seith membaca buku harian itu, dan
tiba-tiba wajah Seith berubah pucat. Sepertinya di sinilah awal dari
ketegangan.
Keesokan harinya, di tempat kerja, Seith memasuki sebuah ruangan yang selama ini terkunci. Tak disangka, dia menemukan ada sebuah ruang bawah tanah yang cukup luas dan terlihat sudah lama terbengkalai. Entah ada ide gila apa yang ada di otaknya. Dia lalu membeli beberapa peralatan mekanik dari toko online, dan setiap hari dia menyempatkan diri untuk memgunakan sesuatu di ruang bawah tanah itu.
Setelah beberapa waktu berlalu, akhirnya mulai terlihat apa yang dibuat Seith. Ternyata Seith membuat sebuah kandang besi yang berukuran cukup besar. Belum berhenti di situ. Seith terus melakukan hal aneh. Kali ini dia menyiapkan suntikan dan obat. Bahkan saat sedang sendirian di rumah, dia sempat menyuntikkan obat itu ke tubuhnya sendiri. Seith pun seketika langsung pingsan. Dari sini bisa diketahui kalau itu adalah obat bius yang efeknya sangat cepat.
Lanjut malam hari berikutnya. Holly yang sedang berjalan
sendiri merasa tidak tenang, seolah ada yang mengikutinya dari belakang. Karena
penasaran, dia pun tiba-tiba berhenti dan menoleh, ternyata dia tidak melihat
seorangpun. Orang itu telah bersembunyi. Dan ternyata, si penguntit itu adalah Seith.
Holly yang yakin bahwa ada yang mengikutinya pun mulai panik.
Di tengah kepanikannya, dia tak sengaja menabrak seorang pria tuna wisma dan tanpa
Holly sadari, dia langsung menyemprotkan cairan mata ke pria itu dan langsung kabur
dari sana.
Merasa menjadi korban, pria tuna wisma itu pun mengumpat berkali-kali
kepada Holly, namun Holly yang masih ketakutan memilih terus kabur.
Di sisi lain, melihat tingkah Holly itu, Seith malah semakin haus akan rasa penasaran. Holly di mana, dengan siapa, dan berbuat apa. Dan seperti yang kita duga, Seith semakin bersemangat untuk terus mengkuti kemanapun Holly pergi malam itu.
Ketegangan belum usai. Holly yang telah sampai di rumah, segera melepas bajunya dan mengenakan gaun tidur. Di sini, Holly masih belum menyadari kalau Seith sebenarnya telah berhasil membuntutinya dan menyelinap ke dalam rumahnya saat ini.
Akhirnya karena lelah, dia langsung berbaring di atas kasur.
Dan begitu lampu dimatikan, Seith yang sudah berada dalam kamar itupun langsung
menindih Holly dan menyuntikkan bius. Tentu saja, tanpa menunggu lama, Holly pun
seketika pingsan.
Lanjut malam itu juga, Seith menuju ke tempat kerjanya
dengan membawa kotak kardus besar. Ternyata di dalam kotak itu tersembunyi
malaikat cantik yang sedang tak sadarkan diri. Nate, rekan kerja Seith yang
saat itu berjaga, sedikit curiga dengan apa yang dibawa Seith saat itu. Namun
dengan beberapa alasan yang dilontarkan oleh Seith, dia pun menyerah dan mengijinkan
Seith untuk membawanya masuk.
Puas akan keputusan Nate, Seith segera membawanya pergi menuju
ke ruang bawah tanah yang sudah dipersiapkan berhari-hari yang lalu. Ternyata, kandang
besi yang sudah dia buat itu adalah untuk menyekap Holly. Dan setelah sukses
memasukkan Holly, dia pun bergegas pergi.
Beberapa saat kemudian, Holly yang mulai kehilangan efek
bius berhasil sadar. Panik melihat keadaanya, Holly mencoba merusak gembok
sampai kukunya mengelupas, namun masih gagal. Semakin frustasi, akhirnya Holly
pun berteriak.